PENGENALAN MODEL PEMBELAJARAN MEDIA ELEKRONIK MELALUI
ICT
A. Pengertin E-Learning
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic
Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan
media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning
merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi. Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning menurut
versinya masing-masing, diantaranya :
1. Menurut Allan J.
Henderson, e-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi
komputer, atau biasanya Internet (The e-learning Question and Answer Book,
2003).
2. Henderson menambahkan juga bahwa e-learning
memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka
masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas.
3. William Horton menjelaskan
bahwa e-learning merupakan pembelajaran berbasis web (yang bisa diakses dari
Internet).
E-Learning berasal dari perpadanan dua kata yakni
‘e’ dan ‘learning’. ‘e’ merupakan singkatan dari electronic dan
learning adalah pembelajaran. Jadi E-Learning atau elektornik
learning adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsi
internet dalam kegiatan pembelajaran dengan menjadikan fasilitas elektronik
sebagai media pembelajaran.
E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran
yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal.
E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum,
silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan
jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan
pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya
tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak
jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya
perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning
untuk umum.
E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan
interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list,
e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin
mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada
masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
Komponen yang membentuk e-Learning adalah:
1. Infrastruktur e-Learning:
Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer,
internet dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan
teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui
teleconference.
2. Sistem dan Aplikasi e-Learning: Sistem
perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional.
Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem
penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan
manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering
disebut dengan Learning Management System (LMS). LMS banyak yang
opensource sehingga bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun
di sekolah dan universitas kita.
3. Konten e-Learning: Konten dan
bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning Management System).
Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content
(konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten
berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning
Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa kapanpun dan
dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak dengan membuat banyak kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran. Pustekkom juga
mengembangkan edukasi.net yang mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk
SMP, SMA dan SMK. Juga mari kita beri applaus ke pak Gatot (Biro
PKLN) yang mulai memberikan insentif dan beasiswa untuk mahasiswa yang
mengambil konsentrasi ke Game Technology yang arahnya untuk pendidikan. Ini
langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi konten.
Sedangkan Actor yang ada dalam pelaksanakan
e-Learning boleh dikatakan sama dengan proses belajar mengajar konvensional,
yaitu perlu adanya guru (instruktur) yang membimbing, siswa yang menerima bahan
ajar dan administrator yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar.
B. Sejarah dan Perkembangan
E-learning
E-pembelajaran atau pembelajaran elektronik pertama
kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem
instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer
bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah
sebagai berikut:
1.
Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan
aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan
CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO)
DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
2.
Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun
1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi
secara massal.
3.
Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan
teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet.
Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan
sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari
sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru
untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya
secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan
oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
4.
Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS
menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk
pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai
digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga
semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan
interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran
kecil.
C. Fungsi E-learning
Ada tiga fungsi pembelajaran elektronik terhadap
kegiatan pembelajaran di kelas (classroom instruction), yaitu sebagai
tambahan (suplemen) yang sifatnya pilihan/opsional, pelengkap (komplemen), atau
pengganti (substitusi).
a.
Suplemen
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen, apabila peserta
didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran
elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi
peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun
sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki
tambahan pengetahuan atau wawasan.
b.
Komplemen
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen apabila materi
pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang
diterima siswa di kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran
elektronik diprogramkan untuk menjadi materi penguatan (reinforcement)
atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
konvensional. Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai pengayaan (enrichment),
apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai/memahami materi
pelajaran yang disampaikan guru secara tatap muka (fast learners)
diberikan kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang
secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan
tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan guru
di dalam kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta
didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan guru
secara tatap muka di kelas (slow learners) diberikan kesempatan untuk
memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang
untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi
pelajaran yang disajikan guru di kelas.
c.
Pengganti (substitusi)
Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju
memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran/perkuliahan kepada
para mahasiswa-nya. Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel
mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain
sehari-hari mahasiswa.
Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang
dapat dipilih peserta didik, yaitu:
·
sepenuhnya secara tatap muka atau konvensional,
·
sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan
·
sepenuhnya melalui internet.
Alternatif model pembelajaran mana pun yang akan
dipilih peserta didik tidak menjadi masalah dalam penilaian, karena ketiga
model penyajian materi perkuliahan mendapatkan pengakuan atau penilaian yang
sama. Jika mahasiswa dapat menyelesaikan program perkuliahannya dan lulus
melalui cara konvensional atau sepenuhnya melalui internet, atau bahkan melalui
perpaduan kedua model ini, maka institusi penyelenggara pendidikan akan
memberikan pengakuan yang sama. Keadaan yang sangat fleksibel ini dinilai
sangat membantu mahasiswa untuk mempercepat penyelesaian perkuliahannya.
D.Tujuan E-Learning
Penggunaan metode belajar e learning di Indonesia
mulai digunakan di beberapa di sekolah ataupun universitas yang tersebar di
seluruh penjuru Indonesia. Tujuan pembelajaran E-Learning adalah :
1.
Siswa atau mahasiswa dapat belajar mandiri tanpa harus bertatap muka langsung
denga guru atau dosen yang bersangkutan. Contoh universitas yang memilih metode pembelajaran
E-Learning sebagai metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar
sehari-hari yaitu Universitas Terbuka (UT) yang berdomisili di Pamulang,
Tangerang, Banten.
2.
Siswa atau mahasiswa mendapatkan materi pembelajaran mereka tanpa harus membeli
buku aslinya.
Materi pembelajaran mereka ada di dalam E-Book dan
E-Book ada di dalam sebuah CD atau DVD. E-Book tersebut nantinya akan berisi
materi-materi yang sesuai dengan kurikulum siswa atau mahasiswa tersebut. Maka
dengan adanya ebook bisa menghemat siswa dalam biaya pembelian buku-buku
sekolah ataupun kuliah.
E.Karakteristik E-Learning
1.
Memanfaatkan jasa teknologi informasi dan komunikasi berupa internet sehingga
penyampaian pesan dan komunikasi guru dan siswa secara mudah dan cepat.
2.
Memanfaatkan media komputer seperti jaringan komputer (computer networks atau
digital media).
3.
Menggunakan pendekatan pembelajaran mandiri. Dengan menggunakan e-learning,
pembelajar dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap pembelajar
karena pembelajaran tidak dilakukan secara langsung.
4.
Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer.
5.
Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga mengetahui hasil
kemajuan belajar, administrasi pendidikan, serta untuk mengetahui informasi
yang banyak dari berbagai sumber informasi.
6.
Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal
yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di
computer.
F.Manfaat e-learning
Manfaat E-learning diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Meningkatkan interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau
instruktur (enhance interactivity).
Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran
elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta
didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara
peserta didik dengan bahan belajar. Hal tersebut berbeda dengan pembelajaran
yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Hal
ini disebabkan karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan
yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau
bertanya jawab sangat terbatas.
b.
Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran darimana dan kapan saja (time
and place flexibility).
Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara
elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka
peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja
dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran,
dapat diserahkan kepada guru/dosen/instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak
perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan dosen/instruktur.
c.
Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach aglobal
audience).
Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah
peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik
semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi
menjadi hambatan sehingga, siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang
dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar juga dilakukan melalui internet.
Kesempatan belajar benar-benar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.
d.
Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating
of content as well as archivable capabilities).
Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan
berbagai perangkat lunak (software) yang terus berkembang turut membantu
mempermudah pengembangan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan penyempurnaan
atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi
keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping itu,
penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik
yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian
guru/dosen/instruktur selaku penanggungjawab atau pembina materi pembelajaran
itu sendiri.
e.
Lebih mudah mendapatkan materi atau info
Jika kita menggunakan sistem pembelajaran berbasis
e-learning, kita akan lebih mudah untuk mencari dan mendapatkan materi atau
info. Tinggal ketik apa yang kita cari, tunggu sebentar, kita langsung dapat
materinya.
f.
Bisa mendapatkan materi yang lebih banyak
Kita bisa mendapatkan banyak sekali materi, tidak
hanya dari dalam negeri, bahkan kita bisa mencari materi yang berasal dari luar
negeri yang tentunya akan menambah wawasan bagi kita dan juga bisa untuk
meningkatkan hasil belajar kita.
g.
Pembelajaran lebih efektif dan efisien waktu dan tenaga
Jika ada tugas, kita bisa mencari bahan yang kita
butuhkan dengan cepat. Tidak harus ke sana ke mari untuk mendapatkan bahan yang
kita butuhkan. Tinggal duduk di depan komputer atau laptop, lalu cari yang kita
butuhkan. Setelah itu, susun tugasnya dan selesai.
G.Kelebihan E-Learning
1.Pembelajar dapat belajar kapan dan dimana saja
mereka punya akses internet.
2 Efisiensi waktu dan biaya perjalanan.
3. Pembelajar dapat memilih materi pembelajaran
sesuai dengan level pengetahuannya.
4. Fleksibilitas untuk bergabung dalam forum
diskusi setiap saat, atau menjumpai teman sekelas dan pengajar secara remote
melalui ruang chatting.
5. Mampu memfasilitasi dan menerapkan gaya
belajar yang berbeda melalui beragam aktivitas.
6. Pengembangan keterampilan TIK yang mampu
mendukung aktivitas lain pembelajar.
7. Keberhasilan menyelesaikan
pembelajaran/perkuliahan online mampu membangun kemampuan belajar mandiri dan
kepercayaan diri pembelajar serta mendorong pembelajar untuk lebih bertanggung
jawab dalam studinya.
8. Mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya
studi lebih ekonomis.
9. Mempermudah interaksi antara peserta didik
dengan materi, peserta didik dengan guru maupun sesama peserta didik.
10.Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan
dapat mengakses bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.
11. Kehadiran guru tidak mutlak diperlukan.
12. Siswa dapat belajar atau me-review
bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar
tersimpan di komputer.
13. Berubahnya peran siswa dari yang
biasanya pasif menjadi aktif.
H. Kekurangan E-Learning
1.Pembelajar yang tidak termotivasi dan perilaku belajar yang buruk akan terbelakang/tertinggal
dalam pembelajaran.
2. Pembelajar dapat merasakan terisolasi dan
bermasalah dalam interaksi sosial.
3. Pengajar tidak mungkin selalu dapat
menyediakan waktu pada saat dibutuhkan.
4.Koneksi internet yang lambat dan tidak handal dapat menimbulkan
rasa frustasi.
5. Beberapa subjek/mata kuliah bisa saja sulit
direalisasikan dalam bentuk e-learning.
6. Pembelajar harus menyediakan waktu untuk
mempelajari software/aplikasi e-learning sehingga dapat mengganggu beban
belajarnya.
7. Pembelajar yang tidak familiar dengan
struktur dan rutin software akan tertinggal.
8. Untuk sekolah tertentu terutama yang berada di
daerah, akan memerlukan investasi yang mahal untuk membangun e-learning.
9. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang
tinggi cenderung gagal.
10. Keterbatasan jumlah komputer yang dimiliki
oleh sekolah akan menghambat pelaksanaan e-learning.
11.Bagi siswa yang gagap teknologi, sistem ini sulit
untuk diterapkan.
12. Berubahnya peran guru dari yang semula
menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini dituntut mengetahui teknik
pembelajaran yang menggunakan ICT.
13. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa
atau bahkan antar siswa itu sendiri sehingga memperlambat terbentuknya nilai
dalam proses belajar dan mengajar.
14 Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki
keterampilan internet.
15. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
16. Proses belajar mengajar cenderung kearah pelatihan daripada
pendidikan.
I.Metode penyampaian E-Learning
Seperti kita lihat di atas, peralatan teleconference
yang mahal itu posisinya ada di infrastruktur e-Learning (komponen pertama).
Meskipun kalaupun tidak ada juga tidak masalah. Lho kok bisa? Ya karena
peralatan teleconference akan mendukung e-Learning yang Synchronous tapi
tidak untuk yang Asynchronous. Jadi metode penyampaian bahan ajar di
e-Learning ada dua:
1.
Synchrounous e-Learning: Guru dan siswa dalam kelas dan waktu yang sama
meskipun secara tempat berbeda. Nah peran teleconference ada di sini.
Misalnya saya mahasiswa di Universitas Ujung Aspal mengikuti kuliah lewat
teleconference dengan professor yang ada di Stanford University. Nah ini
disebut dengan Synchronous e-Learning. Yang pasti perlu bandwidth besar
dan biaya mahal. Jujur saja Indonesia belum siap di level ini, dalam sudut
pandang kebutuhan maupun tingginya biaya. Tapi ada yang main hajar saja (tanpa
study yang matang) mengimplementasikan synchronous e-Learning ini. Hasilnya
peralatan teleconference yang sudah terlanjur dibeli mahal hanya digunakan
untuk coffee morning, itupun 6 bulan sekali
2.
Asynchronous e-Learning: Guru dan siswa dalam kelas yang sama (kelas
virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Nah disinilah
diperlukan peranan sistem (aplikasi) e-Learning berupa Learning Management
System dan content baik berbasis text atau multimedia. Sistem dan content
tersedia dan online dalam 24 jam nonstop di Internet. Guru dan siswa bisa
melakukan proses belajar mengajar dimanapun dan kapanpun. Tahapan implementasi
e-Learning yang umum, Asynchronous e-Learning dimatangkan terlebih
dahulu dan kemudian dikembangkan ke Synchronous e-Learning ketika
kebutuhan itu datang.
TUGAS V PENGENALAN MODEL PEMBELAJARAN MEDIA INTERNET MELALUI ICT
A.Konsep Dasar Internet
1.
Pengertian Media Pembelajaran
Media
berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara
harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar
sumber pesan dengan penerima pesan.
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori
belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran
merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru
sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.
Konsep pembelajaran menurut Corey (1986:195) adalah suatu proses dimana lingkunagn seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau mengahsilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.
Konsep pembelajaran menurut Corey (1986:195) adalah suatu proses dimana lingkunagn seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau mengahsilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan.
a.
Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm
(1977) mengemukakakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan
yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs
(1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan
sebagainya.Sedangkan, National Education Associstion (1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk
cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangakat keras.
b. Dari
ketiga pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, persaan, dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada
diri peserta didik.
2.
Pengertian Internet
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang begitu pesat sangat membawa
dampak baik bagi perkembangan internet di berbagai dunia. Perkembangan internet
juga mempengaruhi dunia pendidikan di Indonesia. Internet banyak digunakan
dalam berbagai kegiatan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Internet, singkatan dari interconection dan networking, adalah jaringan
informasi global, yaitu “the largest global network of computer, that
enables people throughoutthe world to connect with each other”. Internet
diluncrkan pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT (Massachusetts
Institute Technology) Pada bulan Agustus 1962.[3][6]
Internet merupakan jaringan global yang menghubungkan dengan beribu bahkan
berjuta jaringan komputer (local/wide area network) ajaran dan medan komputer
pribadi (stand alone), yang memungkinkan setiap komputer yang terhubung
dengannya boleh melakukan komunikasi diantara satu sama lain. (Brace, 1997).
Sidharta (1996) memberikan definisi yang sangat luas terhadap pengertian
internet. Internet adalah forum global pertama dan perpustakaan global
pertama dimana setiap pemakai dapat berpartisipasi dalam segala waktu. Karena
internet merupakan perpustakaan global, maka pemakai dapat memanfaatkannya sebagai
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa internet adalah suatu jaringan informasi
berbagai komputer yang terhubung dan berkomunikasi satu sama lain yang
digunakan sebagai sumber dan media dari berbagai pengetahuan.
3.Sejarah Internet
Internet merupakan jaringan komputer yang
dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui
proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di
mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer
yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga
melalui saluran telepon.
Proyek ARPANET merancang bentuk
jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya
semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol
baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu
adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika
Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang
tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi
masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi
terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya
menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of
California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu
jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada
bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh
daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga
membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi
dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil
untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua
jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian
disederhanakan menjadi Internet
4.
Spesifikasi Peralatan Internet
Agar kita dapat mengoperasikan internet dengan baik, maka dibutuhkan perangkat
keras dan perangkat lunak yang memadahi. Perangkat keras adalah
komponen-komponen fisik yang membentuk suatu sistem komputer serta
peralatan-peralatan lain yang mendukung komputer untuk melakukan tugasnya.
Perangkat keras tersebut berupa:
(1) satu unit komputer,
(2) modem,
(3) jaringan telepon,
(4) adanya sambungan dengan ISP
(Internet Service Provider).
Sedangkan perangkat lunak adalah program-program yang diperlukan untuk menjalankan perangkat keras komputer. Perangkat lunak ini kita pilih sesuai dengan:
(1) kemampuan perangkat keras yang
kita miliki,
(2) kelengkapan layanan yang
diberikan,
(3) kemudahan dari perangkat itu untuk
kita operasikan dalam (User
Friendly).
5.
Fungsi Internet
Menurut Kenji Kitao, ada enam fungsi internet yang dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari (Kitao 1998) yaitu fungsi sebagai alat komunikasi, sebagai alat
mengakses informasi, fungsi pendidikan dan pembelajaran, serta fungsi tambahan
(suplemen), fungsi pelengkap (komplemen), dan fungsi pengganti (substitusi).
1)
Fungsi sebagai alat komunikasi
Dalam dunia pendidikan sangat diperlukan komunikasi yang baik antara guru,
siswa, orang tua, dan instansi-instansi yang berhubungan dengan pendidikan.
Komunikasi dalam internet dapat dilakukan melalui email dan aplikasi
internet lainnya yang memberi kemudahan dalam proses pembelajaran.
2)
Fungsi sebagai alat mengakses informasi
Internet juga dapat dijadikan sebagai pembelajaran elektronik. Oleh
karena itu bahan pembelajaran elektronik dapat dikemas dan dimasukkan kedalam
jaringan sehingga dpat diakses melalui internet. Maka dalam dunia pembelajaran,
siswa dapat mengakses berbagai mata pelajaran yang ditugaskan ole guru.
Guru juga dapat memperoleh berbagai pengetahuan tentang bahan pembelajaran
dengan mengakses aplikasi internet yang ada.
3)
Fungsi pendidikan dan pembelajaran
Dalam internet terdapat berbagai informasi pendidikan dan pembelajaran. Oleh
karena itu internet juga bisa dijadikan perpustakaan tetapi dalam bentuk
jaringan komputer. Internet dalam pendidikan dan pembelajaran sangat diperlukan
demi tercapainnya tujuan pendidikan dan pembelajaran.
4)
Fungsi tambahan (Suplemen)
Dalam pembelajaran internet juga dijadikan menjadi fungsi tambahan sebagai
media pembelajaran. Siswa dapat memanfaatkan internet dengan mencari materi
pembelajaran tambahan selain di buku.
5)
Fungsi pelengkap (Komplemen)
Dalam pembelajaran, internet juga digunakan untuk melengkapi materi
pembelajaran peserta didik di dalam kelas.
6)
Fungsi pengganti (Substitusi)
Fungsi pengganti di sini dimaksudkan bahwa dalam pembelajaran bisa mengganti
model pembelajaran konvensional dengan pembelajaran berbasis internet
dengan menggunakan media internet.
6.
Aplikasi Internet
Aplikasi untuk berkomunikasi dengan oranglain antara lain adalah sebagai
berikut:
a.
Email
b.
Laman Web (World Wide Web)
c.
Internet Relay Chat
d.
Telnet
e.
Kumpulan berita dan diskusi
f.
Telekonferens
g.
Instant messaging
h.
Newsgroups
B. Alasan Pentingnya Pemanfaatan
Internet Sebagai Media Pembelajaran
Proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi. Yang jadi masalah adalah bagaimana
agar proses komunikasi itu berjalan dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat
tersampaikan secara utuh. Dari hal tersebut maka internet dijadikan sebagai
media pembelajaran. Perkembangan teknologi dengan media internet dalam
pembelajaran berkembang cepat. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran
sangat penting karena ada beberapa aplikasi internet yang memberi kemudahan
dalam proses pembelajaran.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran sangat baik untuk digunakan
untuk membantu guru untuk mempermudah penyampaian pembelajaran kepada
siswa. Hal tersebut dikarenakan dalam pembelajaran, guru sering
dihadapkan berbagai hal yang mengharuskan kita tidak bisa bertatap muka
langsung dengan siswa. Di samping itu adanya internet sebagai media
pembelajaran dapat membantu membangun proses pembelajaran yang lebih menarik.
Media pembelajaran melalui internet merupakan imbas dari teknologi yang
berkembang saat ini. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran juga mau tidak
mau harus mampu menggalakkan pembelajaran yang berbasis IT. Pembelajaran yang
akan dilakukan akan lebih menarik dan tidak menjenuhkan. Semua hal yang
berhubungan dengan bahan pelajaran, sumber pelajaran akan terangkum dalam
sebuah aplikasi dalam internet. Di samping itu internet juga mampu
menjangkau pembelajaran jarak jauh. Dengan teknologi internet yang meluas di
seluruh dunia, setiap guru/ siswa mampu berdiskusi dan berinteraksi dengan baik
dengan guru/ siswa di belahan negara lain. Penggunaan internet sebagai media
pembelajaran saat ini juga sangat dianjurkan demi tercapainya pembelajaran yang
internet dan memberikan berbagai wawasan tentang berbagai kemudahan aplikasi
dalam internet yang berkaitan dengan pembelajaran.
Guru dalam memilih internet sebagai media pembelajaran mempunyai alasan
antara lain sebagai berikut :
a.
Guru dan siswa agar melek teknologi internet.
b.
Guru dan siswa mampu menggunakan aplikasi internet yang berhubungan dengan
pembelajaran.
c.
Guru dan siswa mampu menambah wawasan dalam berbagai hal yang berhubungan
dengan pendidikan.
d.
Adanya pembelajaran tidak langsung tetapi siswa tetap memperoleh
pengetahuan dengan media internet.
e.
Guru akan lebih kreatif dalam memberi tugas melalui media yang interaktif yaitu
internet
C.. Pemanfaatan Internet
Sebagai Media Pembelajaran
Dalam pembelajaran tidak terlepas dari penggunaan internet. Hal ini disesuaikan
dengan berkembangnya teknologi dan informasi di berbagai belahan dunia. Untuk
itu dalam pembelajaran guru harus mampu menerapkan internet sebagai media dalam
pembelajaran.
a.
Email
Email (Mel elektronik) adalah satu perkhidmatan komunikasi melalui internet.
Mel elektronik biasanya berupa teks. Tetapi ia juga boleh melinatkan image
grafik dan suara (voice mail).
Antara aktivitas yang boleh dilakukan oleh guru dengan menggunakan email adalah
berkomunikasi secara dalaman dan luaran sesama guru, ibu-bapak, pelajar, pihak
pejabat serta kementerian, mendapatkan khidmat nasihat pakar dan bantuan
teknikal, berkongsi, dan bertukar pendapat berhubung dengan proses pengajaran
dan pembelajaran , teknik pengajaran terbaik, idea kreatif dan inovatif,
latihan dan penilaian, bahan bantu mengajar dan sebagainya dan menghubungi
agensi pusat dan swasta serta institusi pendidikan lain mngenai sesuatu program
dan polisi yang digunakan khususnya dalam menyelesaikan sesuatu masalah yang
timbul (Zulkifli, 1998).
Antara aktivitis yang boleh
dilakukan oleh pelajar melalui email adalah berkongsi menjalankan sesuatu
projek dengan pelajar di sekolah lain, berbincang dengan rekan dari kalangan
berbagai budaya dan latar belakang negara mengenai berbagai isu semasa,
menggalakkan perkembangan bahasa terutama bahasa inggris melalui komunikasi
dengan rekan pena diluar negara, dan mendapatkan bahan dan teknik di dalam
menyelesaikan sesuatu masalah pelajaran secara “online”. Seorang guru boleh
mnereima dan memeriksa hasil tugas pelajaran melalui email.
Zoraini (1996) menambah aktiviti-aktiviti seperti diatas akan memberi banyak
faedah kepada para pelajar. Ini termasuk pelajar yang lebih peka terhadap isu
semasa dunia, dapat membiasakan diri dengan aplikasi komputer, berpeluang
menjalankan aktiviti kumpulan dan dapat meningkatkan kemahiran berfikir,
kemahiran berbahasa atau kemahiran berkomunikasi.
b.
Laman Web (World Wide Web)
Rangkaian sedunia WWW adalah sebagian
daripada internet dan merupakan satu koleksi besar dokumen yang dikenali
sebagai “halaman web” (TMB, 1998, Crumlish, 1996). Halaman web merupakan
komponen yang menjadikan internet lebih menarik dan paling diminati oleh siapa sja
yang dapat mengaksesnya. Para pendidik boleh mendaptkan kandungan teks penuh,
artikel, rancangan pengajaran dan lain-lain bahan pengajaran. Laman (http://k12.cnidr.org:90/ web. Intro.html)
contohnya mneguraikan cara-cara World Wide Web khususnya dalam mereformsikan
kurikulum. Crumlish (1996) mencadangkan WWWdalam pendidikan digunakan sebagai
tutor, pusat sebaran dan penerbitan, medan perbincangan (forum), dan pemandu
(search angine).
c.
Internet Relay Chat
Internet Relay Chat biasanya merujuk pada skeumpulan orang berbual sesama
sendiri dengan menggunakan papan kekunci. Namun samapi saat ini sudah terdapat
perisian yang membolehkan komunikasi secara audio dan visual deang bantuan
beberapa alat tambahan. Komunikasi seperti ini sering disebut seabgai
telesidang (video conferencing). IRC menyediakan berbagia tajuk perbualan dan
pengguna-pengguna di seluruh dunia berbincang tentang berbagai tajuk tersebut
secara serentak.
d.
Telnet
Telnet adalah kemudahan menggunakan komputer yang beralokasi di benua lain,
seolah-olah sama seperti menggunakan komputer yang ditempatkan dalam sebuah
bangunan yang sama.
e.
Kumpulan berita dan diskusi
Internet menyediakan pentas-pentas perbincangan dalam pelbagai sebjek. Kumpulan
berita dan diskusi adalah aplikai dan lanjutan kepada penggunaan email secara
berkesan. Komuniti-komuniti ynag terbentuk secara elektronik yang mempunyai
minat yang sama membolehkan ahli-ahli yang menyertai kumpulan diskusi berkongsi
pendapat dan membantu di antara stau sama lain tanpa batasan sempadan geografi.
f.
Pemindahan File (FTP)
Perkembangan dari internet, file dalam bentuk teks, grafik, audio atau video
amat mudah untuk dipindahkan dari satu komputer yang lain dengan menggunakan
“File Transfer Protokol (FTP)”. Segala bahan pembelajaran yang terdapat dalam
sesuatu server (di mana-mana institusi pendidikan) bisa dipindahkan ke komputer
kita di rumah atau di sekolah tanpa mengalami perubahan.
Pada saat ini terdapat pelbagai naskah yang boleh didowload secar gratis
ataupun membayar. Kita juga boleh memuatkan kembali (upload) segala file ke
dalam sesuatu server untuk dimanfaatkan oleh orang lain, terutam para pendidik
dan pelajar di seluruh dunia.
g.
Telekonferens
Telekonferens adalah sistem penyampaian elektronik yang melibatkan komunikais
dua arah antara dua atau lebih pusat telekonferens secara langsung.
Telekonferens ini juga amat sesuai bagi melaksanakan Pendidikan Jarak Jauh
karena sesuai dengan tujuan menjalankan seminar, kuliah, ceramah, tutorial,
talkshow, perdebatan, persidangan, pemyampaian kajia, dan juga bimbinagn
konseling. Menurut J.Makki (2001), penggunaan telekonferens ini akan
menyelesaikan banyak masalah pembelajaran di kalangan pelajar dan guru-guru
ICT. Walau bagaimanapun, pelaksanaan telekonferens ini memerlukan
perancangan dan latihan yang rapi malah latihan dan percobaan perlu dijalankan
sebelum menggunakan peralatan media ini.
Berdasarkan kajian, telekonferens ini dalah sesuia dengan aplikasi sistem
pendidikan sebuah negara yang membangun yang berdasarkan teknologi komunikasi
seperti ini berlaku di Finlandia (J.Makki, 2001) dan Singapura (Hu. Chun,
2001), sedangkan di Indonesia telekonferens sering diadakan untuk bertukar
pengetahuan seperti Total Quality Management yang diselenggarakan oleh Asian
Productivity Organization (APO) di Jakarta, Bnagkok, Tokyo, India, Phillipina,
Kuala Lumpur dan Singapure secara serentak.
h.
Instant messaging
Instant messaging dikenal juga dengan sebutan internet text messaging, yaitu
suatu ruang daklam internet yang gunannya untuk menyampaikan pesan singkat dan
langsung kepada orang lain.
Aplikasi dalam pembelajaran adalah digunakan oleh guru untuk menyampaikan
tugas-tugas pelajaran secara singkat kepada peserta didik. Di samping itu guru
dan siswa mampu berkomunikasi secara langsung dengan menggunakan fasilitas ini.
i.
Newsgroups
Newsgroups dikenal juga dengan konsep internet discussion group, yaitu suatu
kelompok diskusi yang menggunakan sistem jaringan komputer (internet), di mana
setiap anggota menuliskan pesan/gagasan-gagasannya untuk kemudian ditanggapin
oleh anggota lain yang meminati topik bahasan yang sama.
Aplikasi dalam pembelajaran dapat diterapkan dalam kelompok diskusi di bidang
pendidikan. Sehingga melalui aplikasi ini dapat memberikan peluang untuk
bertukar pikiran mengenai pembelajaran.
Guru juga harus mampu membimbing setiap siswa dalam penggunaan internet sebagai
media pembelajaran. Di samping itu guru juga harus mampu menyeleksi tugas-tugas
yang berhubungan dengan pemanfaatan internet. Internet sebagai media
pembelajaran juga mempunyai manfaat baik bagi guru maupun siswa.
Internet sebagai media pembelajaran mempunyai manfaat baik bagi siswa. Manfaat
internet bagi siswa, [8][12]diantaranya
:
- Mempermudah komunikasi dengan semua orang untuk bertukar pikiran dan berdiskusi dalam suatu website.
- Menjadi sarana penjawab semua pertanyaan para pelajar yang belum bisa mereka temukan jawabannya.
- Menemukan teman-teman dari negara-negara luar yang bisa membantu mereka dalam kehidupan sosial dan bisa menjadi tempat bertukar pengalaman dalam hal pendidikan maupun dalam hal lainnya.
- Menambah wawasan tentang segala macam pengetahuan tentang dunia luar.
Internet tidak hanya memberikan manfaat bagi para pelajar, melainkan juga
kepada para guru. Manfaat internet bagi para guru, diantaranya :
- Menjadi sumber untuk menambah bahan pelajaran.
- Bertukar informasi dengan guru-guru yang lain di berbagai belahan dunia yang lebih berpengalaman.
- Menambah wawasan pelajaran sesuai dengan perkembangan zaman.
- Mengikuti teknologi dan segala perkembangan zaman yang terjadi.
- Menjadi tempat pembelajaran agar bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan murid-muridnya.
Internet
dalam perkembangannya tidak terlepas dari kelebihan dan kelemahan dari
internet.[9][13]
1)
Kelebihan Internet
a.
Internet memberikan sambungan (konektivitas) dan jangkauan yang sangat luas
sehingga akses data dan informasi tidak dibatasi waktu, tempat, dan negara.
b.
Akses infromasi di internet tidak dibatasi oleh waktu karena dunia maya yang
dihadirkan secara global tidak perneh tidur. Dengan kata lain, kita dapat
melakukan pencarian informasi melalui internet kapan saja selama 24 jam sehari
dan 7 hari seminggu.
c.
Akses informasi melalui internet lebih cepat bila dibandingkan dengan mencari
informasi pada halaman-halaman buku-buku di perpustakaan. Kita tinggal mengklik
icon tertentu, maka apa yang kita inginkan akan muncul di layar monitor
komputer kita.
d.
Internet juga menyediakan kegiatan pembelajaran interaktif seperti fasilitas elearning
yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga tertentu yang dapat meningkatkan
kemampuan intelektual kita, seperti sekolah menulis online, dsb. Tentu
saja dengan menjadi anggota pada kegiatan tersebut dan mengikuti ketentuan yang
ditetapkan oleh lembaga tersebut.
e.
Kita dapat berdiskusi dengan teman-teman sebaya atau setingkat mengenai
berbagai hal jika kita memasuki mailing list atau melakukan chatting.
f.
Dibandingkan dengan membeli buku atau majalah asli, penelusuran informasi
melalui internet jauh lebih murah. Apalagi pada saat ini banyak situs yang
menyediakan jasa informasi secara cuma-cuma. Kita tinggal mengunduh atau
mencetak informasi yang kita butuhkan.
2)
Kelemahan Internet
a.
Informasi yang tersedia di internet sangat besar jumlahnya, namun tidak
semuanya kita butuhkan.
b.
Internet bersifat interaktif dengan menyediakan banyak sekali link-link menuju
situs tertentu yang terkadang membuat kita menggoda untuk mengkliknya yang
justeru membuat pencarian informasi kita terbengkalai dan lepas kendali.
c.
Salah satu kelemahan internet yang sangat terasa dan sangat mengganggu adakah
resiko terkena virus komputer yang mudah menyebar, baik melalui email
maupun melalui file-file yang kita unduh.
No comments:
Post a Comment