Friday, September 25, 2015

Ruang Publik Jalanan di Kota Daeng

Ruang publik kota merupakan elemen kota memiliki peran yang sangat penting salah satunya di kota Makassar. Ruang publik kota Makassar yang paling umum di gunakan adalah jalanan. Makassar yang lebih di kenal dengan kota Daeng kini mulai di soroti berbagai kalangan karena menjadi kota termacet kedua di Indonesia, Mengapa demikian?Macet disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pertambahan jumlah kendaraan dan pertambahan jumlah jalan di kota Makassar, pertambahan jumlah kendaraan meningkat dengan pesat sementara pertambahan jalan bisa dikatakan tidak ada pertambahan yang signifikan. Selain itu, faktor yang turut berperan dalam kemacetan adalah banyak pengendara yang tidak disiplin dan tidak mematuhi peraturan berlalu lintas serta jumlah penduduk kota Makassar yang semakin banyak yang sebagian besar adalah Mahasiswa/mahasiswi yang melangsungkan pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Makassar. Rasa gerah di karenakan teriknya pancaran sinar matahari di kota daeng menambah ketidaktahanan para pengendara yang mengalami kemacetan semakin tegang dan letih, sungguh tidak mengherankan jika para pengendara saling membunyikan klakson kendaraannya karena tidak tahan dengan kondisi cuaca yang demikian. Alih-alih ternyata penyebab lain dari kemacetan di kota daeng adalah banyaknya jumlah angkot atau yang lebih di kenal dengan sebutan pete-pete. Pete-pete yang jumlahnya benar-benar membludak menjadikan jalanan di kota makassar ditambah supir pete-pete yang tidak mau di kalah, semua badan jalan di penuhi bahkan sampai 4 jajar di jalanan. Namun di tahun 2015 beruntungnya Pemkot Makassar sudah mulai mengurangi jumlah pete-pete dan menggantinya dengan Bus.Meskipun jumlah pete-pete berkurang tapi jalanan di Makassar masih saja macet semoga saja ada tindak lanjut dari Pemkot Makassar lagi. Ruang publik kota Makassar yang bisa diakses umum mungkin hanya berupa jalanan. Sementara ruang publik lain semacam trotoar pun telah jadi ajang perebutan atau pertarungan modal dan kuasa. Sampah yang berserakan dimana-mana, debu bertebaran, macet berkilo-kilo meter, panas menjadikan kota Daeng terlihat seperti kota yang benar-benar buruk, padahal konsep ekspresi di ruang publik seharusnya selalu dapat dipertanggungjawabkan. Hal corat-coret sendiri memang tidak bisa ditiadakan begitu saja. Visual di ruang publik selama tidak memaksa kearifan masyarakatnya sebenarnya bukan persoalan. Banyak orang yang menyayangkan karena komersialisasi ruang publik di Makassar berjalan sangat pasif. #hhd2015 #kemenpupr #Ruangpublik #Makassar

Sunday, September 6, 2015

MENINGKATKAN SDM INDONESIA AGAR SEJAJAR DENGAN NEGARA MAJU

Sumber daya manusia Indonesia merupakan salah satu serpihan bagian dari tujuan untuk berproses dalam pembangunan nasional Negara Indonesia guys  . Oleh sebab itu, ide-ide briliant tentang pembangunan yang telah berkembang di negara kita ini sangat dipengaruhi oleh kesadaran kita sebagai warga negara yang kian kuat sehingga tidak terpalingkan oleh keikutsertaan bangsa kita dalam proses global yang sedang berjalan . Dalam proses perjalanan mengembangkan SDM di negara kita yang tercinta ini, memang akan ada banyak tantangan yang harus dihadapi karena hidup ini memang penuh tantangan guys  . Sebagai tantangan awal yaitu jumlah penduduk yang ada di negara kita ini sangat membeludak sekitar 218 juta jiwa hampir memenuhi seluruh daratan Indonesia. Sebagai runner up kepadatan penduduk di kota-kota besar menjadi tantangn kedua lo guys, ini disebabkan tingginya tingkat keinginan penduduk untuk tinggal di kota-kota besar terutama di ibu kota negara yaitu Jakarta.Nah di peringkat ketiga yaitu luas wilayah indonesia yang meliputi sekitar 18.000 pulau dengan penyebaran penduduk yang terpisah-pisah dan tidak merata. menurut pendapat saya hal yang perlu di lakukan untuk meningkatkan SDM Indonesia agar sejajar dengan negara maju yaitu pertama meningkatkan kualitas Pendidikan yang di berikan kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa ini dan menerapkan ilmu yang diperoleh untuk kehidupan sehari-hari sehingga tidak ada lagi pembodohan untuk melahirkan generasi yang cerdas, yang kedua menanamkan prinsip norma-norma kehidupan yang baik agar dapat meningkatkan kualitas SDM dalam keluarga. dari kedua hal di atas sangat penting diterapkan sebab untuk meningkatkan kualitas SDM negara kita tidak hanya untuk meningkatkan daya saing di dalam maupun diluar negeri, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan penghasilan bagi masyarakat.